Sebagai BUMN, Perum BULOG mempunyai dua bidang tugas, yaitu tugas publik dan tugas komersial. Dalam tugas publik, Perum BULOG melaksanakan penugasan yang diberikan Pemerintah dalam hal pengamanan harga pangan pokok, pengelolaan cadangan pangan Pemerintah dan distribusi pangan pokok kepada golongan masyarakat tertentu (rastra).
Untuk maju dan terus berinovasi salah satu hal yang simple adalah ‘peduli’! Jika Anda peduli dan mau maju bersama, berikut sekilas dan pencapaian salah satu BUMN ini.
Pendirian Perum BULOG tidak lepas dari keberadaan lembaga sebelumnya yaitu Badan Urusan Logistik (BULOG). Sebab, Perum BULOG merupakan hasil peralihan kelembagaan atau perubahan status hokum Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) BULOG menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk Perusahaan Umum.
Sebagai LPND, Perum BULOG berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Perum BULOG didirikan berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet No. 114/U/Kep/5/1967 tanggal 10 Mei 1967, terakhir dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 103 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001.
Sebagai BUMN, Perum BULOG mempunyai dua bidang tugas, yaitu tugas publik dan tugas komersial. Dalam tugas publik, Perum BULOG melaksanakan penugasan yang diberikan Pemerintah dalam hal pengamanan harga pangan pokok, pengelolaan cadangan pangan Pemerintah dan distribusi pangan pokok kepada golongan masyarakat tertentu (rastra).
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG ditugaskan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan pokok beras, jagung, dan kedelai. Dalam bisnis perdagangan komoditi, Perum BULOG ikut berperan dalam channel Business to Consumer (B2C) melalui saluran penjualan langsung ke pengguna maupun Business to Business (B2B) melalui saluran penjualan distributor.
Pengadaan Beras PSO dan Komersial mencapai 3,70 juta ton
Untuk kinerja Public Service Obligation (PSO), pengadaan beras PSO dan komersial mencapai 3,70 juta ton atau 78,79% dari target, termasuk pengadaan gabah 183 ton atau 14,69% dari target; penyaluran raskin, cadangan beras pemerintah (CBP) dan golongan anggaran mencapai 3,20 juta ton atau 99,70% dari target; stok beras akhir tahun sebanyak 1,62 juta ton mampu mendukung 6,70 bulan penyaluran; dan, stabilitas harga beras medium dapat dipertahankan dengan fluktuasi harga bulanan di bawah 5%.
Adapun pencapaian penugasan komoditas pangan lain, pengadaan jagung sebesar 892.479 ton atau 143,95% dari target, pengadaan kedelai sebesar 88 ton atau 0,44% dari target, pengadaan gula mencapai 270.341 ton atau 901,14% dari target, pengadaan bawang mencapai 2.738 ton atau 273,80% dari target, pengadaan cabai mencapai0,60 ton atau 0,06% dari target, dan komoditas lainnya mencapai 55,88% dari target.
BULOG membukukan Total Aset Rp34,88 triliun, naik 16,93%
Untuk Kinerja Komersial, realisasi penjualan komoditas tercatat mencapai Rp6,26 triliun atau 71,96% dari target, realisasi Industri dan Onfarm mencapai Rp129 Juta atau 0,01% dari target, realisasi bisnis dan jasa Rp247,57 miliar atau 144,60% dari target, dan realisasi Anak Perusahaan
membukukan nilai Rp1,45 Triliun atau 139,77% dari target.
Ihwal kinerja keuangan, per 31 Desember 2016, Perum BULOG membukukan total aset Rp34,88 triliun, naik 16,93% dibandingkan 31 Desember 2015 sebesar Rp29,83 triliun; liabilitas jangka pendek Rp22,68 triliun, naik 5,66% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp21,46 triliun; total ekuitas Rp11,32 triliun, naik 47,20% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp7,69 triliun; dan, laba komprehensif setelah pajak sebesar Rp920,91 miliar, turun 1,11% dibanding 31 Desember 2015 sebesar Rp931,25 miliar. (sumber annual report BULOG 2016)
Comments
Post a Comment